Modernis.co, Malang – Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Malang mengadakan kegiatan sosialisasi budaya untuk anak usia dini yang dilaksanakan di PG/TK TAPAS Al-Karimah Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia, Rabu (22/11/2023).
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk terlaksananya proyek mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di bidang kebudayaan, terkait upaya promosi budaya daerah yang di bimbing oleh Nailul Insani, S.Pd., M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan pada tahun ajaran 2023/2024.
Tim mahasiswa memilih Batik sebagai budaya yang diperkenalkan pada anak usia dini dengan harapan sejak kecil, anak-anak dapat mengetahui dan mengenal batik secara dekat dengan kehidupan mereka.
“Batik tidak hanya merupakan budaya, tapi juga merupakan identitas masyarakat Indonesia, dimana saat ini batik bukan hanya dikenal di Indonesia, melainkan hingga mancanegara,” ujarnya.
Ia menambahkan Batik juga menjadi salah satu sarana kreatif untuk meningkatkan kreativitas seni bahkan bagi anak-anak muda yang sedang beranjak dewasa. Proses membatik merupakan proses kreatif merancang motif hias atau mewarnai kain.

“Bakti Sosial ini bertujuan untuk mengenalkan dan mengedukasi batik kepada anak-anak usia dini yang juga dapat mengamalkan kreativitasnya di PG/TK TAPAS Al-Karimah, Singosari,” tambahnya.
Senada dengan mengatakan Masa usia emas datang pada masa anak-anak yang sedang aktif belajar di taman kanak-kanak, yang mana pada usia ini, terdapat masa peka pada mereka yang datang hanya sekali. Pada masa ini, sedang berlangsungnya “periode kritis” karena saat ini anak sedang berada di masa efektif untuk mengembangkan kemampuan kreativitas mereka.
“Sehingga, salah satu bidang untung mengembangkan kemampuan tersebut adalah dengan bergerak di bidang kesenian. Oleh karena itu, tim mahasiswa memutuskan untuk memperkenalkan Batik kepada anak-anak di PG/TK TAPAS Al-Karimah,”
Kegiatan ini diawali dengan permainan sederhana, kemudian presentasi dari tim mahasiswa, kegiatan menempel bertemakan batik, serta diakhiri dengan kegiatan membatik. Dalam kegiatan ini, murid-murid dari kelompok TK B diajak untuk mengenal sejarah batik, penggunaan batik dalam kehidupan sehari-hari, bahkan diperkenalkan cara pembuatan batik.
Batik diperkenalkan secara detail dengan cara yang menyenangkan sesuai dengan stimulasi anak usia dini, dengan harapan anak-anak dapat tertarik dan bangga terhadap budaya batik di kehidupan sehari-harinya. Pada akhir kegiatan, para murid diajak untuk mempraktekkan pembuatan batik dengan metode jumputan.
- baca juga: Ketua KPK Firli Bahuri Ditetapkan Tersangka, Rocky Gerung: Momentum untuk Saling Membersihkan Diri
Murid-murid dari kelompok TK B dilibatkan mulai dari melipat kain, mencelupkan kain ke dalam pewarna kain, hingga proses penjemuran sampai akhirnya terbentuk pola batik yang berwarna-warni. Hasil kegiatan menunjukkan adanya perhatian dan antusiasme taman kanak-kanak terhadap pewarnaan kain batik. Produk batik yang dibuat berupa sapu tangan berukuran 25x25cm dengan motif batik.
Kepala sekolah PG/TK TAPAS Al-Karimah Singosari, Dra. Laily Anugrahwati, mengatakan kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat positif dan menyenangkan bagi anak usia dini karena pengenalan budaya batik dikemas dengan sangat menarik dan sesuai dengan minat anak-anak, terutama kelompok TK B.
“Karena, para murid PG/TK TAPAS Al-Karimah menunjukkan rasa penasaran dan ketertarikan mereka tentang bagaimana proses pembuatan batik dengan metode jumputan ini. Sehingga, keberanian mereka dalam mencoba dan kreativitas mereka dalam mewarnai batik ini perlu diapresiasi dan dibanggakan” katanya.
Ia menambahkan kegiatan seperti ini dapat dikembangkan lagi sebagai bentuk promosi budaya daerah di Indonesia kepada anak-anak. (SC)